GORONTALO - Terbatasnya jumlah tenaga pengamat hama dan penyakit tanaman di Provinsi Gorontalo tak menghalangi kualitas pengamatan pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT).
Petugas lapangan ini terus bersemangat dalam bekerja untuk meraih yang terbaik bagi petani. Semangat petugas ini mendapat apresiasi Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Mohammad Takdir Mulyadi saat berkunjung ke Gorontalo pada Selasa (19/4/2022).
Takdir Mulyadi mengapresiasi kerja petugas ini saat memberikan pengarahan kepada pejuang pangan Gorontalo dengan berbagi tips dan cara menyiasati kekurangan tenaga pengamat di lapangan, dengan mengembangkan kreatifitas dan bekal yang diberikan oleh Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo.
“POPT harus bekerja cerdas, bekerja ikhlas dan bekerja efektif, itu yang kami sampaikan kepada meraka selasa lalu pada pertemuan dengan POPT pendamping kegiatan DEM area budidaya tanam sehat di Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, ” kata Mohammad Takdir Mulyadi, Kamis (21/4/2022).
Menurutnya setiap tenaga pengamat diberi tanggung jawab pengamatan yang besar, dengan jangkauan area yang luas.
"Seorang POPT menangani 1-2 kecamatan, tapi ini bukanlah hal yang akan membuat kita patah semangat, " ujarnya.
Ia mengingatkan kembali prinsip kerja PHT agar budi daya tanaman sehat, yaitu melakukan budi daya tanaman sehat, pemanfatan musuh alami, pengamatan rutin, dan petani menjadi ahli PHT, " jelasnya.
Penerapan prinsip tersebut akan memastikan pemerintah pada 2022 ini meningkatkan produksi dan produktivitas pangan.
Pada kegiatan ini petani telah diberi 5 komponen bantuan, yakni benih, pembenah tanah, pupuk hayati, pestisida biologi dan pestisida nabati, yang terpenting semua komponen tersebut bersifat ramah lingkungan.
Program ini diharapkan agar petugas dapat mendampingi petani untuk memanfaatkan kelima komponen tersebut dengan sebaik-baiknya. Tujuan akhir kegiatan ini adalah petani dapat menekan penggunaan bahan kimia dalam mengendalikan hama penyakit tanaman. (mcgorontaloprov/yuni/rosyid)